JK. KOLAKA - Puluhan pasien di Rumah Sakit Benyamin Guluh (RSBG) Kolaka terpaksa melakukan perawatan di Lobby rumah sakit, pasca beberapa gempa susulan yang berpusat di Kolaka Timur yang berkekuatan sebesar 4,7 hingga 5,1 Magnitudo, Rabu (29/01/2025). Dipindahkannya ruang perawatan pasien ini untuk mengantisipasi gempa susulan terjadi lagi.
Pantauan di lokasi ada pasien yang berada di atas ranjang. Adapula yang duduk di kursi roda, dengan kondisi tangan terpasang selang infus.
Selain itu, tak hanya pasien anak – anak yang dipindahkan tetapi juga pasien dewasa berkumpul di lobby rumah sakit, kondisi ini juga membuat pihak perawat memindahkan meja kerja mereka guna memberi pelayanan maksimal kepada pasien meski dilanda gempa hingga ratusan kali.
Salah satu keluarga pasien, Marliani, mengaku masih sangat syok mengingat kejadian gempa itu. Ibunda merupakan salah satu pasien yang harus dievakusi ke lobby rumah sakit akibat gempa.
Saat kejadian, sekitar pukul 11.31 Wita, dia yang sedang tertidur tengah merawat ibunya. Tiba-tiba merasakan getaran dan guncangan makin yang kuat. Ia pun bergegas keluar ruangan untuk memastikan kondisi.
"Karena panik saat itu seluruh pasien keluar dari gedung karena ada gempa dan mengevakuasi orang tua kami melalui jalur evakuasi sambil infus masih terpasang" ujarnya.
Meski dirawat di lobby kata Marlini, hal itu cukup membuat dirinya tenang dibanding harus berada di ruang perawatan yang berada di lantai tiga.
"Meski di lobby rumah sakit kami merasa tenang sebab, jika kondisi buruk terjadi maka lebih memudahkan kami menyelamatkan diri di tempat yang aman, apalagi perawatan di lobby memang permintaan kami selaku keluarga pasien" ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, dr. Muhammad Aris menjelaskan, saat ini RSBG Kolaka merawat 65 pasien, jumlah tersebut termasuk pasien yang dirawat di ruang ICU dan anak bayi.
"Karena ada gempa akhirnya semua dievakuasi. Untuk kondisi gedung aman, tidak ada kerusakan. Hanya saja, ada beberapa bagian gedung yang retak akibat gempa" ujarnya.
Pihak RSBG Kolaka akan memberikan pelayanan kepada pasien termasuk fasilitas yang sama saat berada di ruang perawatan.
“Intinya semua tidak boleh panik berlebihan karena segala fasilitas akan diberikan kepada pasien meski harus dirawat di lobby rumah sakit” jelasnya.
Aris menambahkan, ia tidak dapat memastikan perawatan di lobby ini berakhir karena pihak RSBG Kolaka masih menunggu informasi dari BMKG.
“Kami berharap secepat mungkin pasien tersebut dikembalikan ke ruang masing – masing akan tetapi kami menunggu informasi terbaru dari instansi terkait tentu hal ini laporan dari BMKG” ucap dr. Muh. Aris
Jika kondisi terburuk pun terjadi di halaman terpasang tenda darurat dari BPBD untuk mencegah kejadian fatal. Sampai kapan tenda darurat berdiri di sana hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.
Saat ini, pasien – pasien
yang sedang menjalani perawatan itu seluruhnya ditempatkan di tempat tidur
beserta selang infus yang masih terpasang di bagian tangan.
Sementara tenaga kesehatan (nakes) terlihat hilir mudik mendata dan mengecek
perkembangan kondisi kesehatan masing-masing pasien. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar