Foto Bersama Qodratullah Natsir Sinta Dengan Yanti Sukamdani (Ketua DPP PDIP BID. PWST) |
JK. JAKARTA – Negara Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) secara serentak di tahun 2024, mulai dari Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakilnya hingga tingkat Legislatif.
Berbagai kegiatan panitia penyelenggara baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah dilakukan secara bertahap, sama halnya bagi para bakal calon pemimpin yang juga mulai kelihatan memasang strategi untuk menarik hati masyarakat.
Di awal tahun 2023 ini khusus di Kabupaten Kolaka telah terdengar sejumlah nama yang mulai mencuat untuk menjadi kontestan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kolaka pada pemilihan tahun 2024 mendatang.
Salah satunya Qodratullah Natsir Sinta, kepada media ini dirinya mengakui siap untuk bertarung pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kolaka di tahun 2024.
Pada kesempatan itu, pria yang kerap disapa QNS menjelaskan, dalam menyambut tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada), banyak peristiwa yang bisa terjadi di dunia politik. Sejumlah calon bakal pemimpin mulai memasuki arena politik dengan berbagai tantangan di depannya. Sementara pihak terkait menegaskan bahwa pernyataan politik yang bersumber dari petinggi partai, masih dianggap terlalu dini untuk diumumkan saat ini.
“Menyikapi perjalanan panjang para kompetitor dalam pilkada, terdapat beragam potensi persoalan yang dihadapi, baik dari segi hukum maupun hal-hal lainnya. Banyak yang berpendapat bahwa sikap bijaksana diperlukan dalam proses pembelajaran berpolitik dan membaca pemberitaan di media” ujarnya.
Seorang bakal calon diharapkan tidak hanya berterus terang dalam menyampaikan visi dan misi politiknya, tetapi juga memiliki solusi yang konstruktif dalam menghadapi permasalahan yang mungkin terjadi di masa depan.
Beberapa calon kemungkinan besar akan mengalami kendala dan persoalan yang harus dihadapinya dengan bijaksana, seiring dengan perkembangan kampanye politiknya.
"Kita perlu menghadapi semua ini dengan akal sehat dan kritis. Media berperan penting dalam menyajikan informasi tentang para calon pemimpin, namun, kita sebagai masyarakat juga harus bijaksana dalam membaca dan memahami berita. Semua pihak memiliki hak untuk membangun opini, namun keputusan kita dalam memilih pemimpin harus didasarkan pada kemampuan dan latar belakang keilmuannya dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan amanah," ungkap Qodratullah Natsir Sinta (QNS).
Lebih lanjut, dalam menjalani tahapan pilkada di Kolaka, masyarakat diharapkan untuk tetap mempertimbangkan karakter, integritas, dan keahlian para calon pemimpin. Memilih pemimpin yang memiliki dedikasi tinggi untuk melayani masyarakat dan memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan perubahan positif di daerah masing-masing.
"Tugas kita adalah tetap berjuang dengan etika dan semangat yang tinggi hingga tahapan pilkada selesai. Mari bersama-sama memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan dan memajukan daerah kita" tambahnya.
Tentu saja, dalam proses pemilihan, kehadiran dana dalam kampanye politik sering kali menjadi perhatian. Namun, masyarakat diminta untuk lebih memprioritaskan pemimpin yang memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memahami serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapi daerahnya.
QNS berharap tahapan pilkada diharapkan berjalan dengan lancar dan demokratis. Semua pihak, baik calon pemimpin, tim kampanye, maupun masyarakat, perlu menjunjung tinggi etika politik dan tetap berfokus pada upaya membangun kebaikan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat setempat. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar