Cegah Angka Kematian Ibu dan Anak, Dinkes Kolaka Gelar Rapat Pembentukan Jejaring Skrining Layak Hamil dan ANC - jejakkontri

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Kamis, 06 Juli 2023

Cegah Angka Kematian Ibu dan Anak, Dinkes Kolaka Gelar Rapat Pembentukan Jejaring Skrining Layak Hamil dan ANC

Kepala Dinas Kesehatan Kolaka, Harun Masirri Buka Rapat Pembetukan Jejaring Skrining Layak Hamil dan ANC

JK. KOLAKA - Bertempat disalah satu hotel yang ada di Kolaka, Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka melaksanakan Rapat Pembentukan Jejaring Skrining Layak Hamil dan ANC, Kamis (06/07/2023).

 

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.30 Wita dengan peserta yang hadir yaitu seluruh Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Kolaka, Bidan Koordinator Puskesmas, RSBG Kolaka, seluruh KUA yang ada di Kolaka dan yang mewakili Departemen Agama Kolaka.

 

Tujuan kegiatan ini yaitu tersosialisasinya pedoman kedokteran dalam tatalaksana stunting, terbentuknya tim jejaring skrining layak hamil dan stunting Kukar, terbentuknya alur rujukan dalam penanganan gizi buruk dan stunting, dan terbentuknya jejaring antara Rumah Sakit dan Puskesmas dalam penanganan stunting.

 

Dalam pelaksanaannya kegiatan ini dilakukan dengan pemaparan materi dan diskusi dengan materi kebijakan program penurunan stunting, kesehatan ibu layak hamil dan pedoman kedokteran dalam tatalaksana stunting.

 

Kecukupan gizi dan pangan merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia, sebagai indikator keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Dalam hal ini gizi memiliki pengaruh terhadap kecerdasan dan produktivitas kerja sumber daya manusia. 

 

Saat ini Indonesia menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manuasia (SOM). Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia adalah stunting dan wasting pada balita serta masalah anemia dan kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil. 

 

Permasalahan gizi disebabkan oleh penyebab langsung seperti asupan yang tidak adekuat dan penyakit infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung permasalahan gizi adalah masih tingginya kemiskinan, rendahnya sanitasi lingkungan , ketersediaan pangan yang kiurang, pola asuh yang kurang baik, dan pelayanan kesehatan yang belum optimal.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, Harun Masirri mengatakan, untuk mencegah kematian pada ibu dan bayi, Kemenkes melaksanakan 4 Strategi Utama penyelamatan ibu dan bayi, yaitu pada masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan dan bayi baru lahir serta pada masa pasca persalinan. 

 

“Dimana skrining layak hamil dilaksanakan pada masa sebelum hamil dengan melakukan Edukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja putri, calon pengantin  dan pasangan usia subur tentang perencanan kehamilan sehat dengan melakukan deteksi dini / skrining dan pelayanan kesehatan” tuturnya.

 

Pentingnya Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB dan Stunting, karena masih Banyaknya calon pengantin dan PUS Perempuan dengan masalah kesehatan yang berisiko jika hamil, 70% Catin akan hamil dalam 1 tahun pertama setelah pernikahan, Masyarakat yang masih menganggap kehamilan kedua dan seterusnya lebih mudah dan tidak berisiko daripada kehamilan pertama, untuk itu Penting melakukan perencanaan kehamilan (skrining layak hamil) sehingga dapat menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat.

 

Harun Masirri menambahkan, cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil kab kolaka periode Januari – Mei 2023 yaitu K1 sebanyak 1797 (36,9%) bumil, K4 sebanyak 1405 (29%) orang dan K6 sebanyak 911 Orang (18,7%). Jumlah faskes terdiri dari puskesmas sebanyak 14 buah yang tersebar di seluruh kabupaten kolaka, RS berjumlah 2 buah, Klinik berjumlah 9 buah, Bidan Praktek Mandiri 6 buah. 

 

“Berdasarkan data diatas dapat dilihat masih rendahnya kunjungan ibu hamil K1 dan K4 ke faskes, jika data cakupan K1 dan K4 kurang sampai di akhir tahun maka. dapat di pastikan bahwa K1 dan K4 tidak akan mencapai target, dan melihat jumlah faskes yang ada di Kolaka harapannya sudah mampu mendekatkan pelayanan bagi ibu hamil yang ada di wilayah kerja masing-masing” katanya.

 

Dasar inilah yang menjadi acuan kami untuk membentuk jejaring skrining layak hamil, sehingga dengan terbentuknya jejaring ini dapat memperkuat sistem pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi.

 

Lebih jauh Harun Masirri menjelaskan, tujuan kegiatan ini yaitu penyelenggaraan penguatan sistem pelayanan antenal dan stunting yang berkualitas, rujukan Ibu hamil dalam pemeriksaan USG dan penunjang lainnya, kegiatan ini berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil.

 

Sementara yang di maksud Jejaring ANC adalah jejaring untuk memperkuat sistem pelayanan Ante Natal pada Ibu hamil dan balita, dengan mengutamakan kerjasama dalam sistem rujukan horizontal antara Puskesmas dengan FKTP swasta dan Posyandu, yang melaksanakan pelayanan Kesehatan Ibu dan bayi, Balita dalam wilayah kerja Puskesmas dan pembinaannya untuk mencapai cakupan layanan ANC 6x sesuai standard layanan dan penapisan sesuai standar.

 

“Sehubungan dengan hal tersebut, peran stakeholder sangat penting dalam upaya penurunan AKI dan AKB di Kolaka. Semoga dengan kegiatan ini bisa membentuk tim jejaring skrining layak hamil dan ANC, serta terbentuknya alur rujukan dan jejaring antara Fasyankes dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak” tutupnya. (red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad