Mayat Laki – laki Ditemukan Meninggal Dunia Di Bawa Pohon Cengkeh

Jenazah Alm. Syahruddin Saat Diserahkan Kepada Pihak Keluarga

JK. Kolaka - Penemuan mayat Salah seorang warga Kelurahan Watuliandu, dilokasi perkebunan cengkeh, di Kelurahan Watuliandu, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka, Senin (02/01/2023) siang.

 

hal ini diketahui setelah Bhabinkamtibmas Kelurahan Watuliandu AIPDA. Saiful Musa, SH menerima informasi dari wwarga binaannya.

 

"Saya menerima laporang warga binaan, bahwa di lokasi perkebunan cengke di wilayah saya, telah di temukan mayat laki-laki yang diduga akibat kelelahan"ujarnya.

 

Lanjut Saiful mengatkan, setelah mendapatkan laporan warga ia bergegas menuju TKP, dan sesampai di sana serta menidentifikasi mayat tersebut, diketahui warga  bernama Syahruddin alias Ateng.

 

Lanjut Saiful mengatakan, Dari keterangan saksi sekaligus sahabat Korban menceritakana kejadian tersebut, sekitar Pukul 09.30 Wita, saksi bersama Syahruddin alias Ateng bersama-sama berangkat ke kebun cengkeh dengan berjalan kaki untuk memetik cengkeh.

 

Setibanya di lokasi kebun tersebut, Ateng kemudian memanjat pohon cengkeh untuk memetik buah cengkeh, tidak lama kemudian tiba - tiba Ateng mengatakan kepada rekannya bahwa dirinya merasa pusing kemudian turun dari pohon cengkeh untuk beristirahat.

 

Dari hasil investigasi saksi, AIPDA. Saiful mengatakan, Bahwa pada saat proses turun, di ketinggian sekira 2 meter dari tanah, lalu Ateng kembali mengatakan bahwa dirinya pusing, serta memeluk pohon cengkeh tersebut, kemudian almarhum Ateng dapat turun dari pohon cengkeh.

 

"Ateng tiba-tiba berbaring telentang menghadap keatas kemudian sekujur tubuhnya mengalami kejang dan kemudian meninggal dunia tepat dibawah pohon cengkeh tersebut" Ujarnya

 

Bhabinkamtibmas bersama warga sekitar melakukan evakuasi terhadap jenazah tersebut untuk menuju kerumah duka di Jalan. Haluoleo Kelurahn Watuliandu, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka.

 

sementara pihak keluarga menerima kematian almarhum Syahruddin alias Ateng betul karena Kelelahan dan tidak ingin melanjutkan ke proses hukum lebih lanjut. (red)